Sering Keputihan Pertanda Kanker Serviks?
searchtext customer service

Sering Keputihan Pertanda Kanker Serviks?

Banyak orang sering menghubungkan keputihan dengan kanker serviks. Bagaimana kebenarannya?
Sering Keputihan Pertanda Kanker Serviks? (Ruigsantos/Shutterstock)

Klikdokter.com, Jakarta Keputihan kerap terjadi pada wanita. Anda mungkin juga pernah mengalaminya. Ada dua jenis keputihan, yaitu keputihan normal dan tidak normal. Keputihan yang tidak normal bisa menimbulkan rasa tidak nyaman.

Keputihan ini muncul dengan perubahan warna, disertai nyeri saat buang air kecil, rasa gatal, panas pada liang vagina, dan sakit saat berhubungan seksual. Perubahan warna yang dapat terjadi seperti kekuningan, hijau, atau abu-abu.

Keputihan dapat terjadi karena perubahan hormonal menjelang dan sesudah haid, stres, kehamilan, alat kontrasepsi, dan hubungan seksual. Sebanyak 75 persen wanita pasti pernah mengalami keadaan ini. Namun, apakah sering keputihan juga pertanda kanker serviks?

 

1 dari 3

Waspada Terhadap Keputihan Tidak Normal

Ilustrasi Keputihan Tidak Normal
loading

Selama dalam batas normal, keputihan bukan pertanda kanker serviks. Namun, keputihan tidak normal dapat disebabkan oleh bakteri, parasit, atau jamur. Di samping itu, salah satu penyebabnya bisa jadi adalah infeksi virus human papilomavirus (HPV).

Artikel Lainnya: Wajarkah Remaja Mengalami Keputihan?

HPV merupakan virus yang menjadi penyebab kanker serviks. Virus ini dapat ditularkan melalui hubungan seksual yang tidak sehat, yaitu kerap berganti pasangan.

Keputihan merupakan bentuk perlindungan dari dalam tubuh untuk menangkal virus HPV. Namun, perkembangan sel kanker pada setiap stadium berbeda-beda. Karena itu, jangan anggap sepele keputihan yang tidak normal.

Merawat vagina dengan benar juga menjadi hal yang sangat penting. Anda dapat membersihkan vagina dengan sabun tanpa pewangi dan bahan kimia, menghindari pemakaian cairan pembersih vagina, dan menjaga kelembapan vagina degan mengeringkannya menggunakan handuk bersih atau tisu.

2 dari 3

Penting Deteksi Dini Kanker Serviks

Deteksi Dini Kanker Serviks dengan PAP Smear
loading

Gejala awal kanker serviks memang sangat sulit dikenali, bahkan cenderung tidak diketahui sampai memasuki stadium akhir. Deteksi dini atau pap smear dapat membantu menentukan penyakit ini. Namun, tidak semua sel abnormal yang ditemukan pada leher rahim melalui pap smear adalah pertanda kanker serviks.

Artikel Lainnya: Apa Penyebab Keputihan yang Berlebihan?

Tanda dari kanker serviks yang paling mudah dikenali yaitu flek atau perdarahan tidak normal dari vagina yang terjadi di luar masa haid, setelah menopause, maupun setelah berhubungan seksual. Tanda lainnya seperti cairan yang keluar dari vagina beraroma aneh, warna tidak wajar, serta mengandung darah.

Untuk memastikannya, Anda dapat melakukan screening dengan mengambil sampel sel pada leher rahim. Sampel sel akan diperiksa di mikroskop untuk mengetahui apakah ada sel yang tidak normal.

Apabila kanker serviks sudah memasuki stadium lanjut maka akan terjadi penyebaran dari leher rahim menuju jaringan dan organ sekitarnya. Tak jarang akan ditemukan gejala seperti nyeri pada tulang, nafsu makan hilang, nyeri pada perut bagian bawah atau panggul, sering merasa lelah, berat badan turun, dan lainnya.

Baca Juga

Pertumbuhan sel kanker memang tidak terkendali, dan dapat menyerang jaringan di sekitarnya. Oleh sebab itu, pencegahan melalui vaksinasi sangat penting dilakukan. Lalu, apabila terdapat hal yang kurang nyaman pada vagina (seperti keputihan atau lainnya), jangan pernah ragu untuk memeriksakan diri ke dokter.

[BA/ RVS]

ARTIKEL TERKAIT

Amankah Resep Rumahan untuk Atasi Keputihan?

Info Sehat
09 Feb

Keputihan Saat Hamil, Normalkah?

Info Sehat
05 Feb

Ciri Keputihan Tidak Normal dan Pencegahannya

Info Sehat
12 Jan

Ayo, Kenali Tanda Awal Kanker Serviks

Info Sehat
13 Des

3 Gejala Kanker Serviks yang Perlu Anda Tahu

Info Sehat
25 Okt

REAKSI ANDA

2 KOMENTAR

Avatar
Giloo
5 Tahun Lalu

kemudian pencegahan terbaik tetap screening dengan pap smear tiap 6 bulan pada wanita seksual aktif. vaksin saat ini baru ada terhadap 4 strain HPV yg merupakan penyebab 70% ca cervix. jadi walaupun sudah di vaksin anti HPV, tetap dianjurkan pap smear. tetapi pencegahan yang utama adalah setia pada pasangan. karena perpindahan HPV adalah cervix wanita kontak langsung dengan penis. jadi hubungan seksual yang berganti-ganti pasangan adalah faktor resiko xa cervix

Avatar
Giloo
5 Tahun Lalu

maaf saya beri masukan. pap smear adalah deteksi dini ca cervix. bila ditemui sel tidak normal anjurannya adalah kolposkopi. sel tidak normal ini bisa berupa inflamasi atau lesi pra kanker. bila tidak ada fasilitas kolposkopi, maka pap smear dianjurkan diulangi 6 bulan lagi. kemudian ca cervix stadium awal tidak ada gejala. bila ada gejala berarti sudah stadium lanjut. mengambil sampel sel namanya biopsi, dilakukan bila inspekulo tampak massa

Tulis Komentar Anda

Masuk KlikDokter untuk
meninggalkan komentar

Masuk
livechat