Awas, Anak Sering Main Gawai Jadi Gampang Pusing

Klikdokter.com, Jakarta Saat anak beberapa kali mengeluh pusing, mungkin yang pertama kali Anda lakukan adalah menyentuh dahinya untuk mengukur suhu tubuhnya. Pasalnya, pusing dan demam bisa datang bersamaan saat virus flu menyerang. Namun, jika suhu tubuhnya tak meningkat dan ia pun cukup tidur, bisa jadi penyebabnya adalah terlalu seringnya anak main gawai.
Efek pusing akibat kelelahan pada mata (eyestrain)
Menurut dr. Alvin Nursalim dari KlikDokter, keseringan dan terlalu lama bermain gawai memang bisa menyebabkan pusing. Ini umumnya disebabkan oleh kelelahan pada mata akibat menatap layar bercahaya terang terlalu intens.
“Ya, kelelahan mata memang bisa berujung pada sensasi pusing sehingga anak yang kecanduan main gawai bisa merasakan pusing setelahnya,” jelas dr. Alvin.
Dilansir dari Mayo Clinic, meski efeknya bisa hilang dengan sendirinya, tetapi bukan berarti eyestrain lantas boleh diabaikan. Sebab, dalam beberapa kasus, tanda dan gejala kelelahan pada mata, seperti pusing, dapat menandakan bahwa mata membutuhkan perawatan ekstra.
Umumnya, selain pusing, kelelahan mata yang disebabkan oleh sering main gawai dapat menunjukkan berbagai gejala. Mulai dari mata yang merah dan berair, penglihatan menjadi lebih buram dari biasanya, leher dan pundak terasa pegal, lebih sensitif terhadap cahaya, dan sulit berkonsentrasi.
Sementara itu, American Optometric Association menyebut bahwa kelelahan mata yang disebabkan oleh keseringan main gawai sebagai computer vision syndrome atau digital eyestrain. Nah, mereka yang melihat layar selama dua jam atau lebih berturut-turut setiap hari memiliki risiko yang besar untuk terkena sindrom tersebut. Apalagi mereka yang jarang berkedip, melihat dalam jarak yang terlampau dekat, dan tidak mengatur kontras gawai dengan baik.
Cara mengatasi kelelahan pada mata
Menatap layar komputer, tablet, ataupun smartphone terlalu lama lebih menyakitkan mata dan kepala ketimbang membaca buku. Sebab, buku tidak menghasilkan radiasi seperti yang dihasilkan layar gawai. Oleh karena itu, sebelum Anda memberikan obat pusing kepada si Kecil, sebaiknya perhatikan dulu kebiasaan hariannya.
Bila anak memang terlalu sering bermain gim, menonton video, atau berinteraksi di media sosial terlalu lama, sebaiknya buat batasan mengenai waktu penggunaan gawai. Namun, jika anak menghabiskan banyak waktu dengan laptop untuk mengerjakan tugas sekolahnya atau belajar, dr. Jessica Florencia dari KlikDokter menganjurkan untuk melakukan hal-hal di bawah ini agar efek pusing akibat eyestrain bisa diminimalkan.
Mengatur pencahayaan
Mengatur pencahayaan layar dan pencahayaan ruangan dapat membantu mengurangi silau yang tidak baik untuk mata.
Mengatur jarak layar
“Panduan posisi monitor yang dianjurkan adalah sedikit di bawah mata, yaitu sekitar 50-70 cm dari wajah. Pada posisi tersebut, mata dan leher tidak perlu terlalu tegang untuk dapat melihat layar,” jelas dr. Jessica.
Beristirahatlah
Jika pandangan mata sudah mulai buram atau mata sudah memerah dan kepala sudah terasa berat, sebaiknya istirahatkan mata. Sebab, jika terlalu dipaksakan, mata akan semakin kering dan rasa pusing yang dihasilkan bisa semakin parah.
“Anda memang disarankan untuk mengistirahatkan mata setiap 20 menit sekali dengan cara memandang ke arah lain selama 20 detik,” dr. Jessica menambahkan.
Periksa mata
Periksakan kondisi mata Anda setiap 6-12 bulan sekali untuk mengetahui apakah ada masalah pada mata Anda. Saat mata bermasalah, gejala yang bisa muncul adalah rasa pusing.
Jadi, memang benar bahwa terlalu seringnya anak main gawai bisa menyebabkan dirinya jadi gampang pusing. Kondisi ini disebut sebagai kelelahan pada mata atau eyestrain. Oleh karena itu, batasi waktu penggunaan gawai dan lakukan beberapa tips untuk meminimalkan risiko mata lelah. Selain itu, berikan makanan yang mengandung vitamin A untuk menjaga kesehatan matanya.
(RN/ RVS)
0 KOMENTAR
Tulis Komentar Anda
Masuk KlikDokter untuk
meninggalkan komentar