Ciri dan Tanda Bahwa Anda Berisiko Osteoporosis

Klikdokter.com, Jakarta Osteoporosis merupakan gangguan kesehatan yang ditandai dengan menurunnya kepadatan tulang. Penyakit ini terjadi akibat tubuh tidak mampu lagi mengatur kandungan mineral dalam tulang. Alhasil, tulang menjadi keropos dan rentan patah.
Osteoporosis terbagi menjadi primer, sekunder, dan idiopatik. Osteoporosis primer terjadi akibat proses penuaan. Sedangkan osteoporosis sekunder terjadi akibat adanya penyakit yang mendasari, konsumsi obat-obatan dalam jangka panjang, dan hal lainnya.
Bagaimana dengan osteoporosis idiopatik? Ini adalah osteoporosis yang penyebabnya tidak diketahui. Osteoporosis idiopatik umumnya terjadi pada anak dan remaja.
Ciri dan tanda osteoporosis
Pada tahap awal, osteoporosis umumnya tidak menimbulkan gejala atau keluhan yang berarti.
Namun, apabila terus terjadi dan tidak mendapat pengobatan yang tepat, penyakit ini bisa membuat penderitanya mengalami rasa sakit yang amat sangat di bagian tulang tertentu.
Tidak hanya itu, osteoporosis tahap lanjut juga bisa menyebabkan terjadinya kondisi berikut ini:
- Nyeri punggung
- Tubuh menjadi lebih pendek karena pemendekan tulang belakang
- Postur bungkuk
- Tulang yang mudah patah sekalipun hanya cedera ringan.
Hal yang umum dialami penderita osteoporosis adalah keretakan tulang pada pergelangan tangan, pinggul, dan tulang belakang. Dalam kasus osteoporosis yang parah, batuk atau bersin ringan bisa menyebabkan keretakan tulang rusuk atau tulang belakang.
Faktor risiko osteoporosis
Terdapat beberapa faktor risiko yang membuat Anda lebih rentan mengalami osteoporosis. Beberapa faktor risiko tersebut adalah:
Usia
Kepadatan tulang Anda mencapai puncaknya pada usia 30 tahun. Setelah itu, Anda akan mulai kehilangan massa tulang secara perlahan.
Apabila asupan kalsium dan vitamin D tidak memadai, osteoporosis bisa saja terjadi dalam beberapa tahun setelah Anda menginjak usia 30.
Jenis kelamin
Wanita di atas usia 50 tahun lebih rentan untuk mengalami osteoporosis dibandingkan pria dengan usia yang sama.
Di usia tersebut, wanita sudah mengalami menopause yang membuat hormon estrogen berkurang. Padahal, estrogen berfungsi menjaga kepadatan tulang pada wanita.
Riwayat keluarga
Adanya riwayat penyakit osteoporosis di keluarga membuat Anda berisiko lebih tinggi untuk mengalami kondisi yang sama. Risiko bisa semakin tinggi apabila Anda tidak memenuhi kebutuhan kalsium dan vitamin D setiap hari.
Menderita suatu penyakit
Kesehatan tulang sangat dipengaruhi oleh banyak hormon. Jika ada penyakit yang menyebabkan terjadinya gangguan pada kadar hormon di dalam tubuh, Anda lebih berisiko terkena osteoporosis.
Beberapa penyakit terkait hormon yang bisa memicu osteoporosis adalah hipertiroidisme (kelenjar tiroid terlalu aktif) dan gangguan kelenjar adrenal.
Penggunaan obat tertentu
Terdapat beberapa jenis obat yang dapat menyebabkan pengeroposan tulang, salah satunya adalah obat golongan kortikosteorid.
Jadi, jika Anda menggunakan obat ini dalam jangka panjang dan tanpa adanya pengawasan ketat dari dokter, risiko terjadinya osteoporosis bisa melonjak tinggi.
Mulailah untuk menyadari akan pentingnya menjaga kesehatan tulang sejak saat ini. Selalu cukupi kebutuhan vitamin dan mineral dengan mengonsumsi makanan sehat setiap hari. Jangan lupa lakukan olahraga secara rutin dan teratur, cukup tidur, hindari rokok dan alkohol, serta kelola stres dengan baik.
Apabila Anda mengenali adanya ciri dan tanda osteoporosis, jangan sungkan untuk segera berkonsultasi pada dokter. Jangan tunda hingga komplikasi muncul.
(NB/ RH)
1 KOMENTAR
Tulis Komentar Anda
Masuk KlikDokter untuk
meninggalkan komentar