Pengertian
Safetin merupakan obat yang mengandung loratadine. Loratadine adalah obat yang termasuk golongan antihistamin yaitu untuk meringankan alergi seperti gata-gatal, hidung tersumbat, bersin-bersin dan tenggorokan gatal. Loratadine bekerja dengan menghambat reseptor histamin h1 pada sel efektor.
Keterangan
- Safetin Tablet
- Golongan : Obat Keras.
- Kelas Terapi : Antihistamin.
- Kandungan : Loratadine 10 mg.
- Bentuk : Tablet.
- Satuan Penjualan : Strip.
- Kemasan : Strip @ 10 Tablet.
- Farmasi : Dexa Medica
- Safetin FT tablet
- Golongan : Obat Keras.
- Kelas Terapi : Antihistamin.
- Kandungan : Loratadine 10 mg.
- Bentuk : Tablet Cepat Larut.
- Satuan Penjualan : Strip.
- Kemasan : Strip @ 6 Tablet Cepat Larut.
- Farmasi : Dexa Medica
Kegunaan
Safetin merupakan obat yang diindikasikan pada pasien yang mengalami gejala alergi seperti bersin-bersin, hidung tersumbat, gatal-gatal, terbentuk ruam pada kulit, kulit memerah.
Dosis & Cara Penggunaan
Safetin merupakan obat yang termasuk ke dalam golongan obat keras sehingga pada setiap pembelian nya harus menggunakan resep Dokter. Selain itu, dosis penggunaan safetin juga harus dikonsultasikan dengan Dokter terlebih dahulu sebelum digunakan, karena dosis penggunaan nya berbeda-beda setiap individu tergantung berat tidaknya penyakit yang diderita.
- Dewasa dan anak diatas 12 tahun: 10 mg sehari sekali atau 5 mg 2 kali sehari
Anak-anak - Usia 2-12 tahun < 30 kg : 5 mg sehari sekali
- Usia 2-12 tahun > 30 kg : 10 mg sehari sekali
Efek Samping
Efek samping yang mungkin terjadi selama pengunaan Safetin, antara lain:
- Menyebabkan rasa lelah
- Mulut terasa kering
- Mengantuk
- Pusing
- Sakit kepala
Kontraindikasi
- Pasien yang memiliki riwayat hipersensitif terhadap loratadine
- Pasien yang memiliki riwayat penyakit hati
Interaksi Obat
- Tidak digunakan bersamaan dengan obat yang memiliki komposisi Desloratadine karena dapat menimbulkan overdosis.
Kategori Kehamilan
Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat (FDA) mengategorikan Safetin ke dalam Kategori B:
Studi pada reproduksi hewan tidak menunjukkan risiko janin, tetapi tidak ada studi terkontrol pada wanita hamil atau studi reproduksi hewan telah menunjukkan efek buruk (selain penurunan kesuburan) yang tidak dikonfirmasi dalam studi terkontrol pada wanita hamil trimester pertama (dan tidak ada bukti risiko pada trimester berikutnya).