Hipertensi Dalam Kehamilan

Dijawab oleh:
dr. Bobtriyan TanamasTerima kasih telah berkonsultasi seputar Hipertensi dalam kehamilan pada fitur Tanya Dokter
Peningkatan tekanan darah terjadi pada 3-10% kehamilan. Peningkatan tekanan darah tinggi dalam kehamilan terbagi atas 4 bagian besar :
hipertensi kronik
pre-eklampsia ringan, pre-eklampsia berat, eklampsia
hipertensi kronik dengan superimposed eklampsia
hipertensi gestasional
Hipertensi kronik dapat terjadi sebelum kehamilan atau baru muncul pada kehamilan trimester pertama (early pregnancy) atau sebelum usia kehamilan 20 minggu. Penyebab dari hipertensi kronik ini terbagi atas esensial (tidak diketahui penyebabnya) dan sekunder. Sekunder dalam hal ini adalah hipertensi yang disebabkan karena penyakit lain seperti penyakit ginjal dan gangguan endokrinologi (hormonal) seperti diabetes, hipertiroid.
Kondisi yang Anda alami sekarang disebut dengan hipertensi kronik. Kondisi ini umumnya ringan-sedang dimana 95% kasus hipertensi kronik pada kehamilan tidak mengganggu ibu dan janin. Sekitar 50% wanita hamil dengan hipertensi kronik akan memiliki tekanan darah normal atau mendekati normal pada trimester tengah dengan risiko kekambuhan pada trimester akhir berkisar 10%. Apabila memang Anda memiliki penyebab sekunder atau penyebab dasar terjadinya hipertensi maka penyebab tersebut harus dikendalikan terlebih dahulu.
Komplikasi dari hipertensi kronik berkaitan dengan superimposed preeklampsia. Kondisi ini berkisar 10% pada hipertensi ringan dan 50% pada hipertensi berat. Pre-eklampsia dalam kehamilan adalah apabila dijumpai tekanan darah 140/90 mmHg setelah kehamilan 20 minggu (akhir triwulan kedua sampai triwulan ketiga). Gejala preeklampsia ditandai oleh 3 bagian besar, yaitu tekanan darah >=140/90 mmHg, proteinuria (protein di urin), dan edema atau bengkak pada ekstremitas (tungkai, kaki, tangan).
Meskipun memang terdapat risiko gangguan janin pada kehamilan dengan hipertensi kronik, sebagian besar wanita akan melahirkan bayi yang sehat dan cukup bulan. Beberapa penelitian menyebutkan hasil akhir bayi dari ibu hamil normal dan ibu hamil dengan hipertensi kronik tidak memiliki perbedaan bermakna. Penanganannya adalah kontrol teratur ke dokter kebidanan dan meminum secara teratur obat antihipertensi seperti yang telah diresepkan oleh dokter Anda. Tekanan darah Anda akan terus dipantau.
Demikian yang dapat kami sampaikan, semoga bermanfaat
0 KOMENTAR
Tulis Komentar Anda
Masuk KlikDokter untuk
meninggalkan komentar